Jakarta, Kemdikbud --- Keberhasilan dari penerapan kurikulum terletak pada guru. Oleh sebab itu proses evaluasi Kurikulum 2013, akan lebih mempersiapkan guru menjadi lebih matang. Pola pelatihan yang dahulu menghadirkan guru secara bergantian akan dirubah menjadi pelatihan guru secara keseluruhan dilakukan di sekolah, atau dapat disebut dengan “Whole School Training”.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam acara bincang-bincang program NET TV, Jakarta, Rabu (24/12/2014). “Konsep pelatihan tidak lagi sebagian guru dipanggil untuk dilatih secara bergantian, tetapi pelatihan langsung dilakukan di sekolah-sekolah, tanpa harus memanggil guru secara bergantian,” tutur Mendikbud.
Pemahaman guru terhadap cara mempraktekkan kurikulum yang akan diterapkan, kata Mendikbud, menjadi kunci keberhasilan dari kurikulum. Mendikbud berpendapat bahwa konsep Kurikulum 2013 sudah baik yang menjadikan guru sebagai fasilitator. Peran fasilitator yang diharapkan adalah dapat merangsang proses belajar. “Fasilitator ini perlu dipahami caranya tidak dengan instruksi. Pemahaman ini perlu lebih dimengerti lagi, agar murid tidak belajar sendiri dan mengerjakan tugas sendiri,” ujar Mendikbud.
Mendikbud mengatakan, untuk mematangkan penerapan kurikulum, maka solusinya adalah diberhentikan terlebih duhulu penerapan Kurikulum 2013 sampai dengan kematangan implementasi. Bagi sekolah yang sudah menerapkan selama tiga semester dapat dilanjutkan penerapannya, tetapi yang baru menerapkan satu semester berhenti terlebih dahulu, dan kembali menerapkan Kurikulum 2006. “Kita akan gunakan sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 selama tiga semester sebanyak 6 persen dari jumlah sekolah ini sebagai percontohan,” kata Mendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan lebih mengintensifkan peran Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) yang memiliki tugas pokok, dan fungsi menyusun, memperbaiki, dan mengembangakan kurikulum. “Puskurbuk akan menjadi pendorong utama dalam implementasi Kurikulum 2013,” kata Mendikbud.
Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/3662