498 sekolah yang menerima Adiwiyata Nasional 2014 itu terdiri dari 181 SD/Madrasah Ibtidaiyah, 165 SMP/Madrasah Tsnawiyah, 111 SMA/Madrasah Aliyah, dan 41 SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan. Sekolah tersebut antara lain SDN 148 Pekanbaru, SDN 132405 Tanjung Balai, SMPN 1 Tebing Tinggi, SMPN 41 Muaro Jambi, SMAN 5 Bengkulu, SMAN 1 Pekanbaru, dan SMKN Padang Sidempuan.
Mendikbud Anies Baswedan mengatakan masalah lingkungan hidup adalah masalah semua lapisan masyarakat. Membangun kesadaran lingkungan hidup merupakan tantangan yang harus dihadapi semua pihak.
“Institusi sekolah sebagai institusi pendidikan harus bisa membangun kesadaran lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup bukan sekedar tanggung jawab pemerintah,” katanya saat acara pemberian penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Menteri Anies juga menuturkan, angka 498 mungkin terlihat kecil jika dibandingkan dengan jumlah sekolah yang mencapai 208 ribu sekolah. “Justru dari jumlah yang kecil ini semangat kesadaran lingkungan bisa menular ke skolah-sekolah lain,” katanya. Ia berharap penghargaan Adiwiyata Nasional yang diterima sekolah tidak dijadikan sebagai akhir perjuangan dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan hidup, melainkan menjadi titik awal untuk dapat terus menjadi percontohan.
Penghargaan Adiwiyata Nasional diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah dan kepala sekolah yang telah berupaya dan berhasil mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Pelaksanaan Program Adiwiyata dilakukan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional serta tingkat Adiwiyata Mandiri. Adiwiyata Mandiri adalah sekolah Adiwiyata Nasional yang berhasil membina 10 sekolah dengan kualifikasi Sekolah Adiwiyata kabupaten/kota.
Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/3655
