Pembelajaran Remedial

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan  hasil belajar peserta didik. Proses dan hasil belajar dapat berupa kesulitan penguasaan peserta didik terhadap satu atau dua KD pada subtema tertentu. Jika pada kompetensi inti (KI) pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik belum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik, maka peserta didik tersebut harus menuntaskan kompetensi tersebut, sebelum melangkah pada kompetensi berikutnya, demikian pula sebaliknya.
Jika kompetensi dasar tersebut terlalu mudah bagi peserta didik, maka peserta didik dapat mengikuti program pengayaan untuk memperluasan wawasan dan pemahaman. Dalam pelaksanaannya, guru harus menetapkan apakah peserta didik perlu mendapatkan program remedial atau pengayaan. Penetapan ini dilakukan setelah hasil ulangan harian peserta didik, biasanya dalam satu sub tema, selesai diolah. Sebelum menetapkan pembelajaran remedial dan pengayaan, guru harus melakukan  analisis, terkait dengan hasil ulangan harian, catatan observasi selama proses pembelajaran, serta informasi dari pihak-pihak yang relevan tentang peserta didik, misalnya informasi dari orang tua atau guru. Langkah ini penting dilakukan untuk menetapkan apakah remedial atau pengayaan yang dilakukan bersifat individual, kelompok, atau klasikal, serta apakah pola pelaksanaannya difokuskan pada keunikan individu, substansi materi, atau strategi pembelajaran yang digunakan guru.

Program Pembelajaran Remedial

Pengertian
Program Remedial Teaching adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompentensi minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu.
Pada program pembelajaran remedial, media belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami kompetensi dasar yang dirasa sulit. Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran remedial pun perlu disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

Mengapa Diperlukan Pembelajaran Remedial?

Setiap guru berharap peserta didiknya dapat mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, setiap pendidik hendaknya memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar),  maka program pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak anak.  Dalam program pembelajaran remedial guru akan membantu peserta didik, untuk memahami kesulitan belajar yang dihadapinya,  mengatasi kesulitannya tersebut dengan memperbaiki cara belajar dan sikap belajar yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.


Kapan Dilakukan Program Pembelajaran Remedial?
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. No.66 Tahun 2013 : “Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment) atau pelayanan konseling.
Penilaian yang dimaksud adalah tidak terpaku pada hasil tes (ulangan harian) pada KD tertentu.  Penilaian juga bisa dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung (dari aspek pengetahuan, sikap ataupun keterampilan). Pembelajaran remedial, dapat dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran atau pada akhir satu subtema, sesuai dengan kondisi dan capaian kompetensi peserta didik.


Berapa Lama Program Pembelajaran Remedial Dilakukan?
Program pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta didik telah mencapai kompetensi minimalnya (setelah program pembelajaran remedial dilakukan), maka pembelajaran remedial tidak perlu dilanjutkan.


Bagaimana program pembelajaran remedial dilakukan?
Teknik pembelajaran remedial bisa diberikan secara individual, berkelompok, atau klasikal. Beberapa metode pembelajaran  yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial yaitu: pembelajaran individual, pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan tutor sebaya.
Aktivitas guru dalam pembelajaran remedial, antara lain: memberikan tambahan penjelasan atau contoh, menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, menggunakan berbagai jenis media. Setelah peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran, selanjutnya peserta didik perlu menempuh penilaian, untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai kompetensi dasar yang diharapkan.


Siapa yang Melakukan Program Pembelajaran Remedial?
Guru kelas melakukan identifikasi terhadap kesulitan peserta didik dan kemudian membuat perencanaan pembelajaran remedial meliputi penentuan materi ajar, penetapan metode dan pemilihan media.


Prinsip-prinsip Program Remedial
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:


Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing.


Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya.


Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.


Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar yang  berlarut-larut.


Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial dilakukan secara berkesinambungan dan harus selalu tersedia programnya agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan keperluannya masing-masing.


Perencanaan Remedial
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar peserta didik, berarti guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan mulai untuk membuat perencanaan.
Dengan melihat bentuk kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dialami peserta didik, guru akan dapat merencanakan kapan waktu dan cara yang tepat untuk melakukan pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial bisa dilakukan :


Di dalam jam belajar efektif atau terintegrasi dalam pembelajaran.
       Segera setelah guru mengidentifikasi kesulitan peserta didik dalam proses pembelajaran guru dapat secepatnya mengambil tindakan untuk memberikan pembelajaran remedial untuk peserta didik yang teridentifikasi dan pelaksanaannya terintegrasi dalam proses pembelajaran. Strategi yang di gunakan meliputi diskusi kelompok, tanya jawab, dan tutor sebaya.

Menetapkan waktu khusus di luar jam belajar efektif.
Dalam perencanaaan guru perlu menyiapkan hal-hal yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, seperti :
  1. Menyiapkan media pembelajaran
  2. Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktifitas
  3. Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung
Pembelajaran Remedial di luar jam pelajaran ini dapat melibatkan orang tua di rumah.

Pelaksanaan Remedial

Pelaksanaan remedial dapat dilakukan secara individual, kelompok, maupun klasikal. Remedial secara individual dilakukan jika hasil penilaian dalam satu rombongan belajar, menunjukkan satu atau beberapa orang peserta didik (biasanya tidak lebih dari 15% dari jumlah peserta didik di kelasnya) mengalami kesulitan terhadap materi atau KD dalam sub tema tertentu (biasanya ditunjukkan dalam pencapaian KD yang kurang dari KKM), atau menunjukkan prilaku khas yang perlu penanganan secara individual. Remedial yang dilakukan secara kelompok, didasarkan pada pertimbangan bahwa sejumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar menunjukkan kesulitan yang relative sama pada materi atau KD dalam subtema tertentu. Sedangkan remedial secara klasikal dilakukan jika sebagian besar atau sekitar 75% siswa mengalami kesulitan. Dalam pelaksanaannya, berdasarkan hasil identifikasi permalasalahannya, strategi pembelajaran remedial ditekankan pada : (1) keunikan peserta didik, 
(2) alternatif contoh dan aktivitas terkait materi ajar, dan 
(3) strategi/metode pembelajaran.  Pembelajaran remedial dapat dilakukan secara terintegrasi dalam pembelajaran, dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran, atau dilakukan di luar jam pelajaran.


Identifikasi Keberhasilan
Identifikasi keberhasilan dilakukan setelah pembelajaran remedial selesai dilaksanakan. Bila peserta didik belum mencapai kompetensi minimal (tujuan) yang ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau kembali strategi pembelajaran remedial yang diterapkannya atau melakukan identifikasi (analisa kebutuhan) terhadap peserta didik dengan lebih seksama.

Apabila peserta didik berhasil mencapai atau melampaui tujuan yang ditetapkan, guru berhasil memberikan pembelajaran yang kaya dan bermakna bagi peserta didik. Hal ini bisa dipertahankan sebagai bahan rujukan bagi rekan guru lainnya atau bisa lebih diperkaya lagi.

Apabila ternyata ditemukan kasus khusus di luar kompetensi guru, guru dapat menkonsultasikan dengan orang tua untuk selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli.

Sumber: Materi Diklat Kurikulum 2013, Kemdikbud.
Eko Pujiyanto

Manusia biasa, banyak lupanya. Apa yang saya pelajari saya catat di blog ini. Suatu saat lupa bisa saya cari kembali. Juga untuk berbagi, biar manfaatnya tidak untuk saya sendiri. Karena ilmu bukan untuk dimiliki sendiri.
Little work: Geogebra, Youtube, Sourceforge.
Nothing special.

Silakan tinggalkan komentar, tanggapan, saran, umpan balik untuk posting ini. Terima kasih.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Posting Pilihan

Untuk melihat Daftar Isi semua posting blog ini, silakan klik di sini.

Atau silakan pilih dari beberapa posting rekomendasi di bawah ini.


DMCA.com Protection Status